KIP Syarat Utama Beasiswa, Apakah Sudah Tepat Sasaran?

Muhammad Amien Rois
By -
0


Kudus (Moderasi News) - Di kampus hijau IAIN Kudus ini, menyediakan bermacam beasiswa yang dapat diperjuangkan oleh mahasiswa untuk mendapatkan bantuan dana pendidikan atau bahkan mengenyam pendidikan dengan gratis. 

Salah satu beasiswa yang cukup populer adalah beasiswa Bidikmisi yang telah berganti nama dengan beasiswa KIP-K (Kartu Indonesia Pintar) pada tahun 2020. Syarat utama untuk mendaftar beasiswa ini adalah mahasiswa harus memiliki kartu KIP. Kemudian jika dinyatakan lolos di setiap proses seleksi, maka mahasiswa diwajibkan untuk tinggal di Ma’had Al-Jami’ah. 

Syarat utama beasiswa, apakah sudah tepat sasaran? semester. sudah tepatkah sasaran penerima beasiswa KIP-K ini? "Sebab kami mendengar banyak celotehan mahasiswa bahwa alokasi penerimaan beasiswa ini kurang tepat. Sebab, ada kriteria mahasiswa yang memang masuk golongan tidak mampu justru tidak mendapatkan beasiswa ini. 

Dan justru sebaliknya, mahasiswa yang dikatakan golongan mampu malah mendapatkan beasiswa KIP-K tersebut. Karena itulah, kami memulai perbincangan dengan Ketua Ma’had putri Nabila, yang telah menjabat sejak tahun 2019. 

Dia bercerita bahwa ketika dulu mendaftar beasiswa, kartu KIP-K bukanlah syarat utama yang harus dipenuhi. Melainkan, kriteria utamanya adalah mahasiswa kurang mampu yang berprestasi. Kemudian memasuki tahun 2020 terdapat perubahan syarat utama. Kartu KIP-K menjadi syarat wajib bagi mahasiswa yang mendaftar beasiswa ini. 

Beasiswa KIP-K ini hanya diperuntukkan bagi mahasiswa pada jalur SPAN-PTKIN dan UMPTKIN, sementara untuk jalur mandiri tidak diperkenankan mengikuti beasiswa ini. Adapun berkas lain yang harus dilengkapi adalah sertifikat prestasi, kartu PKH, SKTM, dan sejenisnya. 

Jika berkas lengkap selanjutnya proses verifikasi penjaringan. Kemudian proses pelaksanaan survei rumah untuk menetapkan layak atau tidaknya mahasiswa menerima beasiswa KIP-K alurnya berbeda dengan tahun 2019. Dulunya mahasiswa mengirimkan foto rumah kemudian ada petugas survei lapangan yang mengecek kondisi rumah secara langsung. 

Akan tetapi sekarang hanya berupa kirim foto dan share lokasi google maps untuk memastikan data. Padahal, ketentuan semacam itu dirasa belum cukup akurat. Pasalnya, titik lokasi google maps terkadang tidak sesuai dengan lokasi yang ditentukan pemiliknya. 

Nabila juga terheran saat para penerima beasiswa KIP-K mulai memasuki ma’had, banyak diantara mereka yang diantar menggunakan mobil pribadi. Padahal sudah jelas jika memiliki mobil, sudah bukan lagi dikatergorikan sebagai orang kurang mampu. 

“Dilihat dari situ, bisa dikatakan jika penerima beasiswa KIP-K sekarang memang kurang tepat sasaran. Tapi kembali lagi pada pihak kemahasiswaan sebagai penyeleksi,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Ma’had. (Amin) 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)